Pencegahan Alergi Pada Anak Secara Dini – Makanan mengandung Alergen Tinggi |
Mengenali Faktor Resiko
Faktor keturunan yaitu yang paling mayoritas besar lengan berkuasa terhadap munculnya penyakit alergi pada anak walaupun ada pula faktor-faktor resiko yang lain. Jika seorang ibu mengidap alergi sedangkan ayah tidak mengidapnya maka anak mereka kemungkinan besar akan mengidap alergi sebab faktor ibu lebih mayoritas daripada faktor ayah. Namun bila keduanya mengidap alergi maka resiko akan lebih besar bagi anak mereka untuk mengidap alergi.Cara Melakukan Pencegahan Alergi Pada Anak Secara Dini
Bagaimana melaksanakan pencegahan alergi pada anak secara dini? Hal ini mampu dimulai semenjak awal usia kehamilan pada ibu hamil yang mengidap alergi jenis apapun menyerupai pilek dan bersin-bersin , gatal-gatal ataupun asma. Caranya:- Melakukan diet dalam rangka menghindari makanan yang banyak mengandung alergen menyerupai makanan laut , telur , kacang tanah dan lain-lain.
- Bersihkan rumah dari debu.
- Usahakan memilih kawasan tinggal di lingkungan yang udaranya masih bersih dan rendah polusi.
- Tidak merokok.
Pencegahan Alergi Pada Anak Secara Dini – ASI Eksklusif
Resiko alergi pada anak dapat ditekan dengan menawarkan ASI langsung semenjak bayi lahir hingga berusia 6 bulan. Namun yang harus diingat bahwa ibu hamil yang menderita alergi wajib melaksanakan diet dalam rangka menghindari makanan yang mengandung banyak alergen sebab alergen yang berada di dalam darah ibu mampu masuk ke tubuh bayi melalui ASI.Pencegahan Alergi Pada Anak Secara Dini – Menunda Memberi Makanan Padat
Pemberian makanan padat yang pertama sangat dianjurkan untuk dilakukan pada ketika bayi melewati usia 6 bulan. Hal ini sebab fungsi pencernaan pada organ usus bayi berusia di bawah 6 bulan belum berfungsi secara tepat sehingga masih sulit mencerna makanan padat.Pada ketika mengenalkan makanan padat pada bayi setelah melewati usia 6 bulan kita harus menghindari makanan yang mengandung alergen tinggi. Makanan yang mengandung alergen dari yang kandungannya paling rendah dapat dicoba diberikan setelah bayi berusia 1 tahun. Contoh makanan yang alergennya paling rendah yaitu gandum , susu sapi dan kacang tanah. Amati apakah timbul gejala-gejala alergi setelah bayi mendapat asupan makanan-makanan tersebut di atas. Kemudian jikalau aman-aman saja maka mampu dilanjutkan dengan menawarkan makanan yang mengandung alergen lebih tinggi yaitu makanan laut dan telur.
Pencegahan Alergi Pada Anak Secara Dini – Alergen Debu Rumah
Kasus alergi sebab bubuk rumah sudah sering ditemukan. Untuk mencegah penyakit alergi bubuk rumah pada anak silahkan melaksanakan beberapa langkah berikut ini:- Rutin mengepel lantai kamar tidur dan kawasan bermain 2 kali sehari.
- Jangan ada tumpukan buku.
- Jangan menggunakan karpet atau sejenisnya.
- Hindari menggantung baju di kamar tidur atau kamar bermain anak.
- Gunakan kasur busa. Hindari sama sekali penggunaan kapuk untuk kasur , bantal dan guling.
Udara bersih yang terbebas dari polusi udara yaitu kondisi yang wajib diusahakan di rumah dalam rangka mencegah munculnya penyakit alergi pada anak khususnya yang gejalanya berkaitan dengan akses pernapasan , misalnya: pilek , bersin-bersin dan asma. Lakukan langkah-langkah sederhana berikut ini untuk menerima udara bersih di rumah:
- Jangan ada binatang peliharaan yang berbulu (misalnya: burung , ayam , dan lain-lain) dan berambut (misalnya: kucing , monyet , dan lain-lain) di dalam rumah.
- Jangan menggunakan obat nyamuk jenis apapun (bakar atau semprot).
- Jangan merokok di dalam rumah ataupun di sekitarnya.
- Jangan aben sampah.
Pencegahan Alergi Pada Anak Secara Dini – Pemberian Suplemen
Pemberian makanan tambahan yang banyak mengandung vitamin dan antioksidan juga disarankan untuk mengurangi resiko munculnya penyakit alergi pada anak. Makanan tambahan ini juga dikenal sebagai embel-embel , misalnya: vitamin C , vitamin B , sayur-sayuran dan buah-buahan berwarna kuning dan merah menyerupai wortel dan apel. Susu hipoalergenik atau susu sapi yang sudah diproses sehingga mengandung sedikit alergen yaitu pilihan utama jikalau terpaksa minum susu sapi.Dari pembahasan singkat pada artikel ini diketahui bahwa faktor resiko berupa faktor genetika atau faktor keturunan-(dari pihak ibu yang terkuat) yaitu faktor yang dominan-walaupun bukan satu-satunya faktor-sebagai penyebab munculnya penyakit alergi pada anak. Resiko munculnya alergi dapat ditekan dengan menghindari paparan faktor resiko semenjak dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar